Cekaer.com, Roma – “Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga masa depan anak-anak di belahan dunia mana pun, mereka berada karena mereka adalah harapan masa depan bagi peradaban dunia”, ujar Megawati Soekarnoputri saat memberi kata sambutan sesaat setelah membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan kemanusian memberikan harapan dan perubahan bagi anak korban perang, di Museum Gereja San Salvatore, Roma, Italia, hari Minggu 2 Februari 2025

Pada kesempatan itu Megawati Soekarnoputri menyaksikan pemutaran film berjudul Romchyk, diangkat dari kisah nyata seorang anak penyintas, atau korban perang Rusia – Ukraina yang digelar aliansi lembaga-lembaga filantropi untuk korban perang.
Seusai menonton film, Megawati Soekarnoputri menemui dan memeluk Roman Oleksiv, anak penyintas perang Rusia- Ukraina, korban serangan rudal menyebabkan hampir separuh tubuhnya terbakar, harus mengenakan topeng menutupi kepala dan wajahnya yang hanya terbuka di bagian mata, mulut dan telinga.
Megawati Soekarnoputri beberapa kali memeluk dan menepuk hangat pundak Roman Romchyk, serta memberikan semangat dengan mengatakan “Be strong, be carefull.
Film Romchy diangkat dari kisah nyata Roman Oleksiv yang diprakarsai lembaga pilantropi Unbroken Kids Alliance. Dalam kesempatan itu Megawati bertemu dengan sejumlah tokoh dan membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan terhadap gerakan kemanusian membantu anak-anak dan keluarga korban perang.
“Kalian semua telah menyelamatkan dunia. Kalian telah melaksankan langkah besar, karena anak-anak korban perang adalah pemilik masa depan peradaban yang lebih baik, dan anak-anak kita akan melanjutkan misi kita membangun dunia yang lebih damai dan berkeadilan”, ujar Megawati di pertemuan itu.
Menteri Tenaga Kerja dan Kebijakan Sosial Italia, Maria Teresa Belluci, menyampaikan, “Italia berkomitmen untuk terus membantu masyarakat korban perang, terutama kelompok paling rentan, seperti anak-anak, perempuan dan penyandang disabilitas.
Maria Teresa Belluci juga menyampaikan rasa keprihatinan atas perang menyebabkan banyak korban. Saat ini setidaknya ada lebih dari 470 juta orang jadi korban perang di 59 negara. Sebagian besar diantara korban perang adalah anak-anak di Timur Tengah, Afrika, Eropa dan Ukraina.
“Angka itu menyedihkan sehingga kita harus memperkuat komitmen kemanusiaan, dan tanpa henti membela perdamaian serta hak-hak anak” ujarnya, seiring menegaskan inisiatif ini juga datang dari otoritas Italia.
Megawati Soekarnoputri dalam lawatannya ke Roma, Italia, dalam rangka sebagai pembicara di World Leaders Summit on Children’s Right di Vatikan, Senin, 3 Februari 2025.