
Cekaer.com -Toba, Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) mengkritik keberadaan PT TPL (Toba Pulp Lestari) yang dinilai merugikan masyarakat dan lingkungan di kawasan Tapanuli.
Kritikan yang dilakukan pihak gereja tersebut, mendapat dukungan dari berbagai pihak salah satunya Youth Toba Geopark UNESCO.
“Kami mendukung sikap konsisten HKBP dalam mengkritik keberadaan PT TPL,” kata Ketua Youth Toba Geopark UNESCO, Gito Pardede, Senin (3/3).
Ia juga menegaskan bahwa keberadaan perusahaan yang bergerak di industri pulp tersebut telah lama menjadi sorotan berbagai elemen masyarakat, termasuk komunitas lingkungan dan gereja.
“Kami mendukung sikap HKBP dalam menyuarakan keadilan bagi masyarakat adat dan lingkungan. TPL harus bertanggung jawab atas dampak operasionalnya,” ucapnya
Menurutnya kawasan Geopark Kaldera Toba yang seharusnya menjadi pusat konservasi dan pariwisata berbasis keberlanjutan, justru terancam oleh eksploitasi sumber daya alam yang tidak terkendali.
“Kritik yang disampaikan HKBP bukan semata-mata persoalan agama, tetapi juga menyangkut hak hidup masyarakat sekitar dan kelestarian lingkungan,” ujarnya.
HKBP sendiri telah berulang kali menyuarakan penolakan terhadap aktivitas TPL yang dianggap merampas tanah ulayat dan merusak hutan di wilayah Tapanuli.
“Sikap gereja ini semakin mendapat dukungan dari berbagai kalangan, termasuk aktivis lingkungan dan organisasi kepemudaan seperti Youth Toba Geopark,”tuturnya.
Dukungan ini bukan sekadar solidaritas, tetapi juga panggilan moral bagi semua pihak untuk menjaga ekosistem Danau Toba sebagai warisan dunia.
“Kami berharap pemerintah turut mengambil sikap tegas dalam menyikapi persoalan ini,” tegasnya.
Ia pun mengajak masyarakat untuk melihat sikap HKBP ini bukan sikap politis, ini adalah sikap gereja dalam menjaga keutuhan ciptaan. Hal ini mencakup lingkungan dan mata pencaharian masyarakat.
“Jika Opung Emeritus Robinson Butarbutar menolak aktivitas tambang di Dairi, sikap Opung Viktor Tinambunan sudah sangat tepat mengkritik TPL,” terangnya.
Terkait kritikan yang terus mengalir dari elemen masyarakat, Sejauh ini, kata Ketua Youth Toba Geopark UNESCO pihak PT TPL belum memberikan tanggapan resmi.
Namun, desakan terhadap evaluasi izin usaha dan kebijakan lingkungan perusahaan semakin menguat seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya pelestarian kawasan Geopark Kaldera Toba. (fjr)